Recent Posts

Posts RSS

Kenapa Harus Diet Sih?

Kenapa Harus Diet Sih?

Pernahkah anda mencoba untuk diet namun tidak berhasil hanya gara-gara lapar mata. Pengennya sih stop ngemil tapi klo pas lagi ada orang jualan bakso lewat ato yang lainnya, mulai deh mulut berair.....!He...He...He...

Nah, untuk itu bacalah tulisan ini untuk memotivasi anda terhindar dari godaan yang menggangu program diet anda. Takutlah dan.....sadarlah karena ini juga demi kebaikan anda....! Mari kita menghargai diri kita dan menghargai anugerah pemberian-NYA dengan menjaga tubuh kita sehat dan bugar.

1. Langsing Itu panjang umur

Suatu penelitian menunjukkan bahwa kondisi kegemukan dapat memicu produksi hormon leptin dan estrogen, yaitu hormon yang mendorong perkembangan sel-sel abnormal yang mengarah pada tumor. Dengan menurunkan berat badan, Anda akan terhindar dari beberapa jenis kanker. Menurut suatu penelitian di University of Minnesota terhadap 22.000 wanita
selama 7 tahun, wanita overweight yang berhasil menurunkan bobotnya sekitar 10-15% dari berat badannya dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara sebanyak 21%.

Kegemukan juga dapat menyebabkan hypertensi, diabetes, jantung dan stroke karena tersumbatnya aliran darah oleh lemak dan banyaknya bubur lemak LDL di beberapa organ vital kita. Apa jadinya klo jantung, lever, ginjal & pankreas kita jebol gara-gara kegemukan, rasanya seperti hidup segan matipun tak mau.

Para peneliti dari Joslin Diabetes Center di Boston menemukan bahwa gejala diabetes berkurang ketika 24 orang yang rata-rata mengalami kelebihan 10-25 kg, kehilangan sekitar 7% dari berat badannya semula. Pada penderita diabetes, gangguan pada fungsi insulin juga dapat mengakibatkan gangguan pada metabolisme lemak (dislipidemia) . Ini dapat dilihat dari peningkatan kadar LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida, serta penurunan kadar HDL (kolesterol baik). Keadaan ini dapat menyebabkan timbulkan PLAK di pembuluh darah (arterosklerosis) yang menyebabkan diameter pembuluh darah mengecil. Buntutnya, risiko penyakit jantung koroner dan stroke meningkat. Jika kita langsing, bisa memperpanjang hidup kita secara ilmu medis.

2. Langsing Itu kuat, bugar dan berenergi

Kegemukan bikin susah jalan, baru jalan 5 menit kaki udah terasa pegel dan napas ngos-ngosan. Klo dah punya cucu ato keponakan bisa-bisa gak kuat nggendong lama-lama. Bagi yang laki-laki mau kerja lembur ato olahraga malam gak bisa tahan lama, baru dicelupin eh......dah keluar capeeeeeek deeeeeh...!!!! Bayangkan jika perut anda besar kemudian menindih istri anda, apa tidak takut istri anda kena penyakit sesak napas...?

Menurut para peneliti dari Universitas Wake Forest, mereka yang memiliki ukuran lingkar pinggang dan pinggul diatas 75 cm akan mengalami penurunan kekuatan otot. Akibatnya, mereka tak lagi memiliki energi yang cukup untuk melakukan berbagai aktivitas. Ayo, turunkan berat badan sekarang SUPAYA anda punya cukup energi untuk tampil aktif, termasuk sibuk mengurus kerjaan kantor dan kerjaan rumah tanpa terlihat loyo. Biasanya, orang langsing memang tampak lebih gesit kan ?

3. Langsing Itu Pede

Sering kali saya bertemu dengan orang yang mengalami kegemukan lalu kemudian saya memberikan brosur tentang info sehat dan sebagian dari mereka merasa dilecehkan padahal maksud saya adalah membantu solusi untuk untuk hidup sehat. kebanyakan orang gemuk akan mengalami rasa minder dan kurang pede yang mengakibatkan mereka bertingkah sedikit overakting menanggapi sesuatu karena segala hal yang berhubungan dengan kegemukan langsung mereka tanggapi dengan pikiran NEGATIF. Mereka sebenarnya sadar namun tidak ada motivasi yang kuat untuk bisa membuat mereka mau berubah dan mencari solusi. Hal ini sangat bertolak belakang jika kita memberi informasi tentang kecantikan / info sehat kepada orang langsing, kecenderungan dari mereka adalah tersenyum dan menanggapi dengan positif. Hal itu bisa dimaklumi karena mereka sangat PeDe dengan badan mereka, sesuatu yang tidak kita jumpai pada orang gemuk. Kesimpulannya, Kegemukan bisa membuat kita menjadi orang dengan pola pikir NEGATIF.

4. Langsing Itu bebas beli baju apa aja dan dimana aja...!
Ingin pakai baju yang sedikit lebih ketat, tapi malu dengan timbunan lemak perut yang tercetak di baju? Mau pakai baju longgar, nanti dibilang ketinggalan model & hamil tidak lahir-lahir. Serba salah sih...Kalau langsing, Anda nggak perlu bingung-bingung lagi. Pakai baju model apa aja , Anda tak perlu repot menyembunyikan deposit lemak di perut! yuuuukk..... Anda juga bisa beli baju dimana aja dengan ukuran normal. Klo kita langsing, lebih pede jalan-jalan di mal...yuuukk.

5. Langsing Itu lutut awet terjaga

Boro-boro pake sepatu cantik atau hak tinggi, kamu bisa lho kesulitan berjalan atau bergerak gara-gara gemuk. Soalnya bobot yang berlebih akan memberikan beban yang lebih besar kepada sendi lutut. Kalau dibiarkan, bisa menimbulkan radang pada sendi lutut (osteoarthritis) . Gejalanya antara lain, nyeri pada sendi lutut lalu bisa juga diikuti dengan pembengkakan.
Bila sudah parah, sendi menjadi kaku dan bisa juga kesulitan untuk berjalan.

Penelitian di Centers For Disease Control & Prevention menyebutkan bahwa peningkatan berat badan akan meningkatkan risiko radang pada sendi lutut sebesar 10-15% pada wanita dan 5-10% pada pria. Ibu-ibu usia > 60 tahun yang menderita kegemukan sangat rentan terhadap permasalahan lulut. Sebagian besar dari mereka akan mengalami kesulitan untuk bangun dari duduk dan ketika sholat.So....Langsing bisa bikin kita sholat dengan khusyu'.
6. Langsing Itu hidup sejahtera

Kegemukan bisa mengundang penyakit. Mulai dari yang sepele seperti nyeri sendi, hingga yang kelas berat seperti : hipertensi, diabetes, serangan jantung, stroke dan beberapa jenis kanker. Jika Anda menderita penyakit tersebut, beban moralnya sangat tinggi. Selain nyusahin keluarga, biaya yang dikeluarkan untuk sembuh pun pasti banyak terkuras. So guys,... cobalah Anda ikuti saran-saran diatas tadi, turunkan berat badan Anda 5-10%, Insya Allah Anda akan menghemat pengeluaran untuk berobat selama satu tahun penuh bahkan lebih. Efeknya kitya bisa menggunakan anggaran kita untuk hal lainnya yang lebih bermanfaat terutama untuk anak-anak kita. Klo kita langsing....bisa lebih berhemat, tul gak....??

7. Langsing Itu napas lancar

Kelebihan lemak juga dapat menekan saluran pernafasan yang bisa menyebabkan kelainan sleep apnea, yaitu terhentinya nafas saat tidur. Gangguan seperti ini, lama kelamaan dapat menyebabkan gagal jantung dan bisa berujung pada kematian. Aaawwww..... IIhhhh Sereeeem !

Fakta tersebut juga didukung oleh sebuah studi yang dilakukan di Universitas Ottawa terhadap 50 wanita penderita obesitas. Ketika mereka mengalami penurunan bobot badan sebesar 10%, fungsi paru-parunya akan mengalami peningkatan sebesar 5% Dan ketika mereka kehilangan 25% dari bobotnya semula, kekuatan bernafasny akan meningkat 10%. So guys... ngorok itu bisa jadi karena kegemukan lhooo...

8. Langsing Itu hormonal jadi normal
Hal ini bisa ditandai dengan siklus haid tidak teratur, kista endometriosis, dan bahkan SULIT HAMIL ! Ini pertanda bahwa tubuh anda mempunyai ketidakseimbangan hormon. Pada wanita dewasa, ketidakseimbangan hormon biasanya terjadi karena kegemukan. Yang paling ekstrim, bisa mengakibatkan hiperandrogenisme --> suatu situasi dimana jumlah hormon androgen meningkat. Akibatnya juga, terjadi hirsutisme (tanda-tanda maskulin), seperti berjerawat, pertumbuhan bulu di wajah dan badan, dan beberapa mengalami perubahan suara menjadi lebih berat. Aww.... ini cewe apa cowo siiiiy???

0 comments

14 Kebiasaan Yang Membuat Cepat Gemuk

14 Kebiasaan Yang Membuat Cepat Gemuk

1. Menonton TV

Menonton TV dalam waktu lama merupakan pendorong kegemukan. Penelitian terbaru dari Universitas Harvard membuktikan bahwa mereka yang menonton TV hingga 2 jam lebih sehari lebih berisiko terkena obesitas daripada mereka yang hanya menonton TV hanya setengah jam sehari. Hal ini karena ketika nonton TV, badan jadi benar-benar tak bergerak. Detak jantung, tekanan darah, dan tingkat metabolisme pun anjlok, sehingga kalori yang terbakar hanya kurang dari 20 – 30 Kalori per jam. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa ada kaitan antara kegemukan anak-anak dengan makanan dan lama jam menonton TV.

2. Makan terlalu cepat

Kebiasaan ini biasanya ada pada mereka yang hidup di lingkungan yang menuntut semuanya untuk cepat, cepat, dan cepat. Makan terlalu cepat akan membuat Anda makan terlalu banyak sebelum bahkan Anda menyadarinya. Butuh waktu loading 15 – 20 menit untuk otak mulai mendeteksi rasa kenyang dari perut. Selain itu, makan terlalu cepat juga dapat membuat metabolisme bermasalah dan mendorong efek-efek sampingan seperti tekanan darah tinggi, kolestrol naik, dan gangguang kinerja insulin.

3. Ngemil

Ngemil di mana saja dan kapan saja baik ketika di depan komputer, nonton TV, nunggu antrian, nunggu angkot…., ngemil menaikkan kalori tubuh perlahan tapi pasti. Saya jadi inget seorang temen yang sebenernya cantik banget tapi dia punya kebiasaan ngemil-tidur kalo nggak ada kerjaan di kosan. Kalo gak ada kerjaan, langsung ngemil. Kenyang ngemil, dia ngantuk terus tidur, bangun tidur laper terus ngemil lagi, gitu terus…. ya blendug deh…

4. Sering mengkonsumsi junk food

Terlalu sibuk untuk memasak atau makan di rumah, terburu-buru, membuat sebagian dari kita lebih memilih untuk kabur mencari makanan di luar. Junk food telah umum diketahui memiliki kadar lemak jenuh tinggi, lemak trans, dan garam, serta rendah serat—udah gitu, belum lagi kalau kita pesen porsinya jumbo.

5. Makan karena emosi

Atau bahasa planetnya, emotional eating, adalah memakan makanan dalam porsi besar bukan karena lapar tapi karena pelampiasan emosi, seperti untuk melupakan masalah, kecemasan, dan depresi. Diperkirakan, 75% kelebihan makan disebabkan oleh emosi. Seberapa sering Anda makan-makan bukan karena lapar, tapi hanya untuk “melarikan diri” dari masalah?

6. Terlalu malas olahraga atau jarang olahraga

7. Gemuk dapat menular dari teman

Tentu saja ini bukanlah pembenaran untuk mengucilkan teman Anda yang gemuk, karena semua ini tergantung Anda sendiri—apakah Anda tipe yang cepat terpengaruh kebiasaan orang sekitar atau tidak. Sebuah studi yang dipublikasikan di New England Journal of Medicine, 26 Juli 2007, melaporkan bahwa kegemukan bisa jadi disebabkan karena “tertular” lingkungan sekitar. Studi ini dilakukan pada lebih dari 120.000 orang berumur di atas 32 tahun, dan berkesimpulan bahwa memiliki teman dekat atau saudara kandung yang kegemukan dapat meningkatkan resiko seseorang tertimpa kegemukan sebanyak 37 – 57% nya.

8. Kurang tidur

Kurang tidur dapat meningkatkan resiko kegemukan karena meningkatnya hormon ghrelin (hormon penstimulasi nafsu makan) dan menurunkan kadar leptin (hormon yang menekan nafsu makan). Studi dari Universitas Bristol di Inggris menunjukkan bahwa dibandingkan dengan mereka yang tidur 8 jam sehari, setiap pengurangan durasi tidur 1 jam sehari dapat meningkatkan lemak tubuh sebanyak 3%.

9. Tidak sadar kalori atau lemak

Banyak orang yang sepertinya “hanya makan sedikit” namun cepat gemuk, salah satunya karena tidak sadar mereka sedang menyantap makanan berkalori tinggi. Hal ini ditunjang dengan keadaan metabolisme orang itu, itulah kenapa ada beberapa orang yang tetap gemuk padahal makannya sedikit.

10. Kartu Kredit

Studi yang dilakukan Visa Mastercard terhadap 100.000 transaksi restoran fast-food menemukan bahwa orang yang belanja makanan dengan kartu kredit akan belanja 30% lebih banyak daripada mereka yang membayar dengan uang tunai. Untuk rata-rata wanita (yang sudah kodratnya seneng belanja), yang mengunjungi restoran fast-food seminggu sekali, berarti mereka menambah 17.160 kalori atau 4,9 Pon berat badannya per tahun.

11. Melewatkan sarapan atau “jadwal makan resmi”

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang rutin sarapan akan beresiko kecil terkena kegemukan. Denise Bruner, spesialis obesitas dan mantan presiden American Society of Bariatric Physicians, menyatakan bahwa melewatkan sarapan atau “jadwal makan resmi” apapun (makan siang, makan malam) dapat mendorong kelaparan tak karuan dan pada akhirnya mendorong untuk makan tak karuan pula. Niat diet pun gagal…

12. Memakai pakaian yang tidak nyaman

Sepele tapi penting. Peneliti dari Universitas Wisconsin, La Crosse, menemukan bahwa pakaian yang nyaman untuk sehari-hari (longgar, tidak gerah, dll) dapat mendorong kita bersemangat melakukan aktivitas fisik dan akhirnya kalori yang terbakar pun lebih banyak. Partisipan studi itu, yang mengenakan celana jeans atau longgar berjalan rata-rata 491 langkah lebih banyak atau 8% lebih banyak daripada mereka yang mengenakan pakaian bisnis resmi. Selain itu, dilaporkan bahwa para partisipan yang mengenakan jeans/longgar membakar 25 Kalori lebih banyak karena mereka lebih nyaman untuk banyak berjalan. Mengenakan pakaian kasual setiap hari selama 50 minggu kerja membakar 125 kalori per minggu dan bila ditransformasikan ke tahun dapat membakar 6.250 kalori per tahun.

13. Mengabaikan timbangan

Studi terbaru dari Universitas Minnesota menemukan bahwa para dieter yang peduli atau sadar timbangan dapat menurunkan berat badan mereka hingga 12 pon per tahun, sementara mereka yang mengabaikan timbangan hanya turun 4 pon per tahun.Penelitian lain yang dipublikasikan di New England Journal of Medicine, berkesimpulan bahwa mereka yang peduli timbangan dan menimbang berat badan setiap hari (beserta dengan dukungan psikologis langsung) memiliki kemungkinan 82% lebih besar tidak naik berat badan 5 pon daripada kelompok kontrol yang tidak pernah menimbang berat badan dan tidak pernah mendapat dukungan psikologis.

14. Kebosanan

Survey yang dilakukan Priory Group di Inggris menemukan bahwa orang-orang makan lebih banyak ketika mereka bosan daripada ketika mereka stress.

Sumber : Health Assist. 2008. 14 Habits that Make You Fat. Versi bahasa Inggrisnya bisa diakses pada http://www.healthranker.com/blog/?p=22

0 comments